PERTANIAN SEBAGAI LUMBUNG KEHIDUPAN

 

Oleh : Wasis Budiarto

Indonesia sebagai negara yang sejak dulu terkenal dengan sebagai negara agraris, sangat potensial bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan dunia pertanian. Namun kenyataannya lambat laun dunia pertanian mulai ditinggalkan, karena generasi muda lebih memilih menjadi pekerja di perusahaan atau kerja lain yang lebih cepat mendapatkan keuntungan. Sehingga sangat jarang petani menurunkan anak yang menjadi petani seperti orang tuanya. Walau tetap masih ada beberapa yang dapat mewarisi pekerjaan orang tuanya dengan menggabungkan dengan teknologi yang lebih modern.



Bagi penulis pertanian bukan hanya sebatas sebagai lumbung kehidupan yang bersifat materil, namun lebih dari itu. Pertanian dapat mejadi lumbung kehidupan bangsa yang mengajarkan proses bijak dalam menjalani kehidupan. Dengan bertani kita dapat mengambil hikmah dari sebuah proses. Dimana mulai dari penanaman sampai dengan panen perlu adanya tahap yang perlu dilalui. Sehingga semuanya tidak didapatkan secara instan.

Generasi muda yang mempunyai kesempatan bertani, sudah selayaknya ikut serta menyukseskan dalam program swasembada pangan yang dilakukan oleh pemerintah. Karena dengan begitu bangsa Indonesia tetap akan menjadi negara agraris yang subur. Tetap menjadi sumber pangan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan, baik  saat ini maupun generasi yang akan datang. Tanah tetap tempat tumbuhnya tanaman dan pohon bukan tanaman rumah atau gedung yang akan menjadikan resapan air berkurang dan tentu saja akan berpengaruh pada kesetabilan ekosistem alam.

Semakin kita peduli pada keadaan alam Indonesia, kita akan semakin berfikir keras dan mengupayakan bagaimana alam yang subur dan indah Indonesia. Menjadi sesuatu yang dapat memberi manfaat selus-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya untuk generasi saat ini, namun juga untuk generasi yang akan datang.

Komentar

Tujuan Pendidikan Menurut Imam Ghazali

Tata Cara Mengirim Tulisan ke Harakatuna

Biografi : Ir. Soekarno

Cara Mengirim Artikel ke Opini detik.com