MENGENAL LEBIH DEKAT IMAM GHAZALI
MENGENAL LEBIH DEKAT IMAM GHAZALI
Oleh : Wasis Budiarto,S.Pd
Dalam dalam tulisan ini saya akan sedikit menceritakan tentang
sosok beliau ai imam ghazai. Ulama besar yang sampai sekarang karya karyana
dapat dinikmati. Dan kitabnya menjadi rujukan ulama ulama dibawahnya, tidak
terkecuali ulama seakarang di Indonesia. Pertanyaannya siapa imam ghazali itu ?
Nama lengkap al-ghazali adalah abu hamid muhammad ibn muhammad
al-ghazali. Beliu lahir pada tahun 450 H bertepatan dengan 1059 M di gazaleh
suatu kota kecil yang terletak di thus, wilayah kurasan. Belau wafat di
tabristan wilayah profinsi thush pada tanggal 14 jumadil akhir 505 H bertepatan
dengan 1 desember 1111 M
Al ghazali pada masa kanak-kanak belajar fikih kepada ahmad ibn
muhammad al radzakani, kemudian beliau pergi ke jurjan berguru kepada imam abu
bushr al-ismaili. Setelah itu ia menetap lagi di Tush untuk mengulang ngulang
pelajaran yang diperolehnya di jurjan selama 3 tahun, kemudian ia berkunjung ke
nasabuh berguru pada abu al ma;ali al juwaini (imam al haramain) di masdrasah
nizamiyah, mem-pelajari ilmu=ilmu fikih, ushul ikih, dan mantik serta tasawuf
pada abu ali al faramadi. Sampai beliau wafat pada tahun 478 H. Melihat
kecerdasan dan kemampuannya, al juwaini memberinya gelar “ bahrun muqhriq”
(laut yang menenggelamkan)
Ketika imam haramain wafat, al ghazali kemudian pergi ke askar
dekat nasabur untuk menemui nizham al mulk yang mempunyai mejelis ulama dan beliau
memperoleh sebutan dan penghormatan untuk berdebat dengan para ulama sehingga
mereka dapat dikalahkan semua berkat keluasan ilmu imam ghazali. Oleh karena
itu imam ghazali makin masyur sehingga nizam al mulk memintanya pindah ke
baghdad untuk mengajar di madrasah nizhamiyah. Al ghazali pndah kebaghdad pada
awal tahun 484 H setelah bermukim sekiar 5 tahun di askar, saat itu berusia 34
tahun.
Ditengah kesibukannya sebagai sebagai seorang pengajar di
universitas tersebut, imam ghazali tetap meluangkan waktunya untuk mempelajari
ilmu lainnya, seperti ilmu filsafat klasik dan filsafat yunani. Selama di
baghdad selain mengajar dan belajar, imam ghazali mengkritisi dan melakukan
sanggahan terhadap fikiran fikiran golongan bathiniah, filsafat dan
lain-lainnya. Selama 4 tahun imam ghazali berada di baghdad beliau merasa bosan
situasi kehidupan sosial di kota baghdad sehingga beliau merasa gelisah. Untuk
mengatasi kegundahan batinnya imam ghazali mulai bersikap zuhud menjauh
masyarakat, meninggalkan gejala-gejala keangkuhan dan kemayhuran dunia untuk
mencapai tujuan yang lebih tinggi yakni kejernihan jiwa dan usaha untuk sampai
kepada tekad islam ditengah berbagai pendapat yang bertentangan yang
menyelubungi masanya.
Pada tahun 488 h, al ghazali meninggalkan baghdad dan menetap di
damsyik selama 2 tahun, lalu kemudian pindah kepalistina pada tahun 493 h,
kemudian pindah lagi ke baghdad dan akhirnya menetap di tush dengan kegiatan
merenung, membaca, menulis dan berkonsentrasi pada tasawuf selama dalam
kehiupan selama 10 tahun., dan kegiatannya antara lain beriktikaf di masjid
umami dan masjid maitul makdis, menjalankan ibadah haji dan serta berziarah
kemakam rasulullah di madinah. Pada akhirnya imam ghazali kembali ke naisabur
dan mengajar di sana sampai wafat (111 M).
Dengan mempelajari kehidupan imam al ghazali dalam tulisan ini
dapat diketahui bahwa sepanjang hidupnya beliau selalu mengisinya dengan
suasana ilmiah dan mengajar. Semoga hal ini dapat memberi semangat kepada
generasi milenial agar senantiasa belajar dengan sebaik baikknya, sehingga
ilmunya dapat bermanfaat bangi dirinya maupun orang lain.
Komentar
Posting Komentar